Raja Jayakatwang menyerah kepada tentara Tartar. Tapi isi puri (permaisuri dsb.) telah lebih dulu dibawa lari oleh Ra- den Wijaya ke Majapait.
Ketika Raja Tartar memburu ke Majapait akan menagih jan- ji (mendapat bagian para putri *boyongan’ semuanya), tentara Tartar dapat dikalahkan, waktu akan mengambil para putri bo- yongan itu.
Karena hal ini terjadi diluar dugaan, tentara Tartar terpaksa mundur. Meskipun sebagian besar binasa, masih ada sebagian yang dipimpin oleh para perwiranya yang masih ada, dapat lo- los dari kepungan tentara Majapait. Dan masih sempat mem- bunuh Jayakatwang yang sudah jadi tawanan, beserta patih- nya.
Setelah tentara Tartar pulang dan Raja Daha dan putranya wafat, maka Raden Wijayalah diangkat Raja. Raja besar yang membawahi seluruh Jawa Timur/Kerajaan Majapait.
Majapait negara baru, makin lama makin besar dan makmur dibawah pemerintahan Raden Wijaya, hingga terkenal sampai ke luar negri.
Raden Wijaya berganti nama: Kertarajasa Jayawardana atau disebut juga Brawijaya I, jadi leluhur raja-raja selanjutnya, tu- Tun-temurun.
Arya Wiraraja (Banyak Wide) menjadi orang kedtia, meme- rintah sebagian dari kerajaan Majapait.
Pembantu-pembantu utama a.l.: Sora dan saudaranya Nam- bi - diangkat dan diberi pangkat. Demikian Rangga Lawe, Ku- wu Kedadu dapat kepangkatan yang sesuai dengan jasa-yjasa me- reka membantu Raden Wijaya.
Empat putri Kartanagara semuanya dijadikan permaisuri.
Th. 1309 M. Sang Raja wafat. Sebelumnya sempat meme- rintahkan membuat arca pribadinya, dirupakan seperti Dewa Siwa sedang menunduk, Arca itu terdapat di dekat Blitar, ke-
mudian disimpan di Gedung Gajah (Musium).