Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/174

Ieu kaca geus divalidasi

166

3.2 Terjemahan Naskah Wawacan Jayalalana

Pupuh Asmarandana

001. Sebagai penghibur hati yang sedang susah karena cinta, penghibur hati yang sedang gembira, mudah-mudahan menjadi 'parah', menghindari langkah yang salah, keluar dari kesusahan, mengusir nafsu yang tidak baik, terputus oleh laku pencegah.

002. Daripada diam melamun, lebih baik membuka-buka kertas, bernyanyi menjadikan tidak mubazir, mencari-cari dalam layang, semoga jadi manfaat, segala kesulitan terputus sama sekali tidakada hasil, silakan.

003. Bismilah memulai ditulis, ada sebuah negara, negeri besar serta ramai, namanya negeri Cempala, yang memerintah negara, termashur keberaniannya, namanya Jayasumerat.

004. Ratu yang adil dan bijaksana, kepada orang kecil sangat sayang, raja sedang muda-mudanya, mempunyai istri dua, putri yang sangat cantik, sikapnya baik dan anggun, tidak ada kekurangan.

005. Kepada istri muda sama-sama baiknya, tidak pernah ada pertengkaran, mustika wanita asli, lucu selamanya, saleh serta setia, yang tua namanya dikenal Sariratna.

006. Yang muda neng Wulansari, keturunan jin, keturunan yang memegang kerajaan, pimpinan negeri Cempala, sampai pada suatu saat, ratu pada istrinya berkata, diiringi dengan genangan air mata.

007. Duh, buah hati yang cantik, nyawa kakak selamanya, kakak tetap dalam hati, tetap ingin punya anak, yang tampan serta pemberani, istrinya menjawab sambil tersenyum, saya pun demikian.

008. Saya memohon bantuan siang malam, memohon kepada Allah, ingin segera teralami, sesekali saya kepada anak, puasa mengurangi segalanya agar maksud terlaksana, mudah-mudahan hasil dikabulkan, setiap Jum'at juga nadar.