Ieu kaca geus divalidasi
179
- Kalau tidak diganti hukum, tetap putra dibunuh, kami semuariya, tentu merasa risi, katanya hanya kesalahan, hanya burung seekor.
- Sampai tega oleh umur, terhadap anak kandung, apalagi kepada rakyat, nab itu mudah-mudahan menjadi pikiran, tapi saya mohon taubat, bukanmau ·mapadani '.
- Sang raja mendengar dengan muka sedih , kepada patih kemudian berkata, cari sekarang bawa, suruh mencari burung Nori, diberi waktu 6 bulan , harus sudah bukti burung lagi.
- Kalau tidak ketemu dihukum ayo kamu segera pergi, oleh raden patih dibawa, Den Lalana yang sedang menangis, di rumahnya dinasehati, duh Agan uwa mengingatkan.
- Raden barus cepat-cepat, jangan ada di negeri, uwa bukannya tidak sayang, karena adat ayahmu bengis, Den Lalana menyembah hormat, sambil berlinangan air mata.
Pupuh Kumambang
- Den Lalana berpamitan di depan patih, kemudian langsung pergi, ‘lalewang pikir ngalingling laliwung raosna lewang’.
- Dikisahkan saat itu telah datang menjumpai ibunya, ketika dilirik juga terlihat, sambil ditangisi.
- Aduh ampuh tidak di~angka ketemu lagi, saya kira sudah mati, oleh ayah dihukum mati, karena mempunyai dosa.
- lbu putra sama sengsara, menangis memikirkan suratan, seumur hidup menanggung 'brangto' raden kepada ibu berkata.
- lbu, sekarang saya, diutus oleh ayah, harus menyusul burung Nori, oleh saya harus terbawa.
- Saya pamit mudah-mudahan ibu memberi izin, juga memohon doa, mudah-mudahan maksud saya terlaksana, serta memohon maaf.