Ieu kaca geus divalidasi
180
- Bekas ibu mendapat susah dari saya, semoga 'jembar' hati, memaafkan lahir batin, tidak sempat membalas budi.
- lbu Raden membalas disertai tangis, berkata terpatah-patah, aduh agan buah hati, insya allah ridho sekali.
- Didoakan oleh ibu semoga mulia diri, silakan segera pergi, dan ini ibu memberi, salah satu cincin wasiat.
- Khasiatnya kalau nanti di akhir nanti, menemui ketakutan, usapkan cincin ini pada kedua mata.
- Sudah pasti ada patih jin yang keluar, nab itulah yang menjaga, pengganti ibu yang pasti, segera terima ini.
- Kemudian Den Lalana menyembah honnat dengan takdim, menerima ajimat itu, dan diberi uang, buat bekal nanti di jalan.
- lni Agan uang tiga ratus ringgit, untuk bekal di jalan, oleh Den Lalana diterinia, sambil menyembah Raden pergi.
- Kemudian pergi meninggalkan ibu yang menangis, air mata mengalir, oleh karena masih kecil, diajar disuruh berkelana.
- Berat hati tiada terkatakan lagi, saat itu sudah tiba , tepat di alun-alun bertemu, dengan Den Brahma dan Cendala.
- Den Brahmana berkata kepada pengiringnya, lihat si Lalana, sebentar lagi mati , diusir oleh ayah.
- Kalau ke hutan tentu dimakan setan, di kota kelaparan, kata Cendala bawa uang, .diberi oleh ibunya
- Banyak sekali bekal untuk pergi dari negeri, maklum yang sayang, oleh karena yang disayang, buruk rupa, bagus bahagia.
- Den Brahmana membentak seperti yang posing, kalau begitu percuma, tentu gagal tidak mati, ayo cegat rebut uangnya.
Pupuh Magatru
- Kalau dapat uangnya olehmu untung, Ki Cendala senang sekali, berlari cepat tergesa-gesa, sudah membayangkan banyak uang, larinya tergesa-gesa.