Ieu kaca geus divalidasi
211
- silakan bersiap-siap kita 'ontrog' mengajak perang, ingin tahu bagaimana, patih menyembah dan pergi.
- Patih memukul gong kecil, bergetar seluruh negeri, semua prajurit kaget, den patih memerintah dengan gesit, ayo semu bersiap-siap peralatan tembak dan senapan.
- Dialun-alun sudah penuh, beribu-ribu laksa prajurit, kuda gajah bersuara, raja sudah berdandan bersedia.
- Ke Tunjung Puri sudah sampai, ke perbatasan negeri, kemudian memuat tempat tinggal, sementara pribumi juga sudah terlihat, musuh sudah ada diperbatasan, saat itu menyambut mau perang.
- Bendera merah sudah berkibar, berkelebet tertiup angin, tanda yang menantang perang, kelompok tambur, terompet tambur sudah berbunyi, pengurut, prajurit sudah berjejer saat itu rapih berbaris.
- Suara meriam berdentum, tandanya memulai perang, musuh dan lawan berhadapan, semua bersorak keras, saat itu sudah maju serentak, sating tumbak sating tembak.
- Yang Iuka beraung-raung, yang mati bertumpuk-tumpuk, bangkai kuda dan gajah, bercampur dengan prajurit, yang potong banyak berserakan, perang terputus oleh malam.
- Raja Tunjung kemudian berkata, besok pada patih, jangan mengadukan senjata prajurit, saya yang maju berperang, pasang bendera pertanda memulai perang, tanda mengajak bertarung satu lawan satu.
- Dikasihkan saja keesokan harinya, bendera pertanda memulai perang dipasang lagi, bendera perang bertanding, dan musuh begitu pula, Istana Tunjung Puri sudah mundur dari (tempat) pesanggrahan.
Pupuh Pangkur
- Sama-sama maju ke medan perang, raja adik kakak sama-sama berani semua bersorak sampai berguruh, dengaan saudara tidak