Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/240

Ieu kaca geus divalidasi

232

588. Patih bawa cepa kakek ini, mangsa bodoh, bagaimana Den Patya, mengobati Agan Putri, raden patih sambil menyembah membawa pergi kakek Boja.

589. Masuk ke Keputrian Puteri Ayu, kakek bertemu puteri, mengukusnya kakek dihadapan puteri, sambil membacakan mantera, mulutnya komat-kamit, seperti orang yang bisa.

590. Diambilnya air mata buaya dari saku, dicampurnya dengan air biasa, Agan puteri lalu diobati, mata puteri ditetesi air, ada yang diminum sebagian, dengan pertolongan Yang Maha Kuasa.

591. Agan Puteri pelan-pelan bisa berdiri, lalu berkata pelan pada emban, kami amat sedih, badan terasa lemas sekali, disaksikan oleh den patih, emban merasa gembira, melihat puteri sembuh.

592. Emban disuruh melapor pada raja, emban berjalan cepat, sambil menangis karena gembira, Agan Puteri sudah sembuh.

593. Ratu sebentar merasa bingung, mengapa kamu menangis, emban berkata pada raja, karena merasa gembira, Agan Puteri sudah sembuh.

594. Raja berkata apakah benar, Raja dengan prameswarinya pergi, menuju gedung keputrian, Gan Puteri didekatinya ayah ibu menangisinya, karena sangat gembira, melihat puteri sudah sembuh.

595. Pikiran raja sebelumnya sudah putus asa, tak mungkin puterinya bisa sembuh lagi, kakek Boja dihormatinya, segala macam makanan disuguhinya, serta dilarang jangan pulang dulu, Kakek Boja menginap dan tinggal sampai tiga malam.

596. Berbagai macam makanan, dan manisan dihidangkan, kakek Boja memakannya sampai habis, akhirnya kakek Boja perutnya jadi buncir dan setiap saat menguap, karena terlalu banyak makanan.

597. Kakek Boja pergi ke kamar mandi, mencuci celananya, terlihat oleh Sang Raja, kakek diberi pakaian, kakek Boja bertambah bagus serta ia merasa senang sekali mendapatkannya.