Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/249

Ieu kaca geus divalidasi

241

669. Agan Putri supaya datang, harus ke sini sekarang, mohon cepat karena ditunggu, emban lari cepat-cepat, kekeputrian sudah tiba, Agan disuruh datang, ditunggu oleh ayahanda.

670. Gan putri tidak berkata, hanya menangis amat sedih, mengapa Ama yang tidak mau dipaksa, seperti tak sayang pada anak.

671. Apakah tidak ada untuk gantinya, jangan orang kampung, cucu kakek yang hina, Agan cepat kata emban, oleh gusti sangat ditunggu, Agan putri membentak, mengapa kamu memaksa.

672. Tidak mau mempunyai suami, katakan pada ayah, emban lalu pergi, lalu menghadap raja, Raja berkata, mana emban putri, emban lalu menjawab.

673. Kangjeng gusti, mohon jangan marah, Agan puteri tidak mau, ktanya tak ingin punya suami, lalu ratu menyuruh emban, untuk menjemput lagi.

674. Kalau tidak mau disembelih, katakan semua kamu emban, emban apda raden melirik, bengong kaget sekali, sayang puterinya manja.

675. Begitu kata emban dalam hatinya, menceritakan majikannya, dari depan gusti pergi, datang ke tempat tidur, dan putri ada, lagi menangis matanya bengkak, lalu emban menghadap.

676. Agan jangan sakit hati, disuruh datang lagi, oleh ayah, sekarang juga ditunggu, karena ada cucu Boja, tampan sekali Agan, cahayanya bersinar, bibi juga kaget melihatnya.

677. Mencari didalam negeri, tidak ada tandingannya, bibi sudah tua, yang begitu baru menemukan, bibi amat tertarik, lucu sekali.

678. Kalau tidak malu ingin mencubit, suka ingat waktu jaman si jenat, tidak lupa sampai kapan pun, gan putri lalu bangun, sambil duduk, embun lalu bertanya.

679. Rupanya tidak jauh dari kakeknya, kakek jelek, tampan dari turunan mana, kata emban berani disumpah, dengan Agan juga bagus tamu.