Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/263

Ieu kaca geus divalidasi

255

atau menganda, kalau kamu ingin tahu, kegagahan badan kami, ayo coba-coba, kalau benar kamu berani.

793. Kurang ajar kamu patih merasa jagoan, patih menjawab sambil tertawa, saya tidak biasanya, mendahului memukul, Raja Durgi marah, pada diangkatnya, patih digada sangat keras.

794. Patih mengelak ke pinggir sambil nepak gada, mendapat angin, den patih tertawa, kenapa gada itu, tidak mau memakan darah, seperti belajar, perang dengan anak kecil.

795. Raja Durgi melepaskan tombak, ditangkap oleh Raden Patih, tombak diputuskan, hancur menjadi empat, digisik sudah menjadi air, Sang Durgi bengong dan pusing.

796. Dengan cepat Den Patya menangkap Raja Durgi, lalu dilemparkan, jatuhnya "nangkarak", pingsan dan tidak bangun, sorak sambil menjerit-jerit, balad Tunjungbang, ke tempat perang membawa tali.

797. Raja Durgi lalu diikat, digotong "diguwang-gawing", dari tempat perang digusur, di bawa ke pasanggrahan, Raja Durgi menangis, "di era-era", sepertinya bukan laki-laki.

798. Raden Patih dari tempat perang sesumbar, berdiri sambil menjerit-jerit, hanya minta lawan, maju ke medan perang, mengapa lama sekali, kalau tidak berani, kamu cepat pulang.

799. Sudah terdengar oleh Raja Gandamalela, maju menyerang Den Patih, daun telinganya merah, karena marah sekali, marahnya Raden Patih, bergerak cepat, sudah ada di belakang patih.

Pupuh Pangkur


800. Begitu tiba lalu menanyakan nama, kamu siap, raja atau patih, patih gagahi menjawab, kami bukan raja, Patihnya