300
mengapa kamu seperti orang gila, di sini sedang musim kering, tak ada untuk memberi, Den Lalana menyembah sambil berkata.
1165. Prabu Anom hatinya terkejut, ada apa paman patih, Den Patih bersembah dan melapor, melaporkan seorang lelaki, ini bersama hamba, katanya, ingin menjadi pembantu, di sini pada paduka, ratu berkata dimanakah orangnya.
Pupuh Asmarandana
1166. Den Lalana berkata penuh hormat, hamba paduka, ingin menghadap, ingin menjadi pembantu raja, kata ratu sangatlah bodoh, lebih baik di gunung banyak dedaunan.
1167. Berada di sini sengsara, tak akan dapat makanan, sebab tak ada bahan untuk memberi, Den Lalana menjawab, tak apalah, biarpun sampai ajal tiba, hamba mati pada paduka.
1168. Sang Ratu menjawab manis, baiklah bila kamu telah ikhlas, di sini diam bersamaku, dan siapa namamu, Den Putera menjawab, dikenal oleh orang yang menyebut, namaku Jamburaya.
1169. Cepatnya yang ditulis, Jamburaya menjadi pembantu, tidurnya di paseban, ditempatkan oleh sang raja, menjaga peralatan kereta, membantunya sangat giat, membaktikan diri kepada raja.
1170. Subuh telah bangun, Jalu menyapu di latar, bersih dan rapih, setelah agak siang, menyirami bunga-bungaan, bunga tumbuh subur, meja dan kursi dilap.
1171. Lampu dan gelas semua bersih, ratu dan permaisuri bangun, seneng orang itu, yang kemarin ingin menjadi pembantu, sangatlah mengerti, tahu tata krama ningrat.