Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/310

Ieu kaca geus divalidasi

302

1181. Lalu mengambil "cupu manik", datanglah raksasa, Denawa dan Denewi terlihat, sama-sama bertanya kepada majikannya, duh ada apa paduka, sebabnya memanggil tergesa-gesa, Prabu Anom lalu menjawab.

1182. Kamu Denawa dan Denewi, cepat-cepatlah pergi, harus setiap hari, datangi negeri Lokagiwa, karena orang-orang disini, semua menderita, karena tak ada makanan.

1183. Kamu harus tujuh kali, setiap hari janganlah salah, harus mencari padi, ke negeri Lokagiwa, sekarang sedang panen, lalu simpanlah di alun-alun, dan kamu janganlah ketahuan.

1184. Jangan terlihat orang, pergilah sekarang, Denewa Denewi pergi, Raden Jamburaya pulang, tiba ke latar paseban, sang ratu lalu berkata, menemukan apa Jamburaya.

1185. Jamburaya menjawab penuh hormat, aduh paduka begitulah, bagaimana dengan rakyat semua, sangatlah menderita, karena tidak makan, bila hamba orang yang punya, ditakdirkan gagah perkasa.

1186. Sudah pasti berjibaku membela negeri, membela temanmu aman, karena sangat kasihan, ratu hatinya waspada, karena disindir, alisnya dikernyitkan, senyum dikulum mendengar Jamburaya.

1187. Tersebut Denawa Denewi, di perjalanan sangatlah cepat, diperjalannya tak dikisahkan, ke Lokagiwa telah datang, orang-orang terkejut yang sedang di sawah sama-sama berlari, yang menunai padi menjerit-jerit.

1188. Padi yang sedang ditunggui tak dihiraukan, lalu lari sambil memanggil-manggil, ada yang tengkurap saja, terkesima melihat raksasa, sebagian lagi merangkak, mendadak menjadi lumpuh, mata terbelalak bernafas pun susah.