Kaca:Wawacan Jayalalana.djvu/314

Ieu kaca geus divalidasi

306

membawa "koja" , jimat yang telah lama , dapat masuk beratus-ratus, setelah itu lalu pulang, ketika itu telah datang, ke alun-alun telah tiba.

1215. Yang berada di alun-alun semua pada kaget, kuda kerbau pada berbunyi, melapor kepada raja, begini kata Den Patih, sekarang silakan lihat, kerbau dan domba, berdesakan di alun-alun.

1216. Ketika mendengar sang ratu menggeleng heran, bagaimana paman patih, aku sangat kaget, siapakah yang membawanya, aku tak mengerti, dan patih menjawab, hamba pun tak mengerti.

1217. l.alu Sang Raja keluar dari keraton, diiringi oleh Raden Patih, malahan Jamburaya, dibawa oleh Kangjeng Raja, tak lama kemudian telah sampai, hatinya terasa kaget, Jeng Gusti termenung heran.

1218. Kangjeng Ratu beberapa lama tak berkata, apa yang harus lakukan paman patih, apakah dibagikan lagi, aku merasa susah, kalaulah Agan pergi.

1219. Jamburaya lalu menghadap kepada raja, bagusnya gusti ini semua dibagikan ke para prajurit,supaya di sembelih, sayang betul karena ini merupakan rejeki.

1220. Ada nasi tentu harus dengan lauk pauknya, Milamanu membentuk dengan bengis, Jamburaya kamu, hanya mengambil gampangnya saja, celakanya tak dipikirkan, bakal mengakibatkan celaka, Jamburaya bersembah sambil tersenyum.

1221. Paduka janganlah ragu, bila diakhir nanti, adu bicara bagaimana hamba saja, walaupun dengan rajanya, hamba sanggup menghadapinya, tetapi bila perang, hamba tak mau, bagaimanakah paduka, hamba takut disembelih.

1222. Raja berkata pikiranmu tak menentu, aku pun berani, bila