Kaca:Wawacan Pareumeun Obor I.pdf/11

Ieu kaca geus divalidasi

tetangga-tetangganya yang baik hati. Sebab nyi Patih seorang wanita yang ramah, pemurah dan suka tolong menolong orang-orang yang kesusahan. Ketika selamatan mengurus mayat dan tahlilan berakhir, ia mempunyai sisa beras dan uang yang cukup buat sebulan. Terutama sekali kepada lurah dan istrinya ia berterima kasih, sebab suami istri itulah yang paling besar jasanya meringankan beban hidupnya.

Dalam pada itu kandungan nyi Patimah makin lama makin tua. Dengan pertolongan dukun beranak, ia melahirkan bayi perempuan yang cantik seperti ibunya. Anak itu dinamainya Salamah. Alangkah bahagianya Salim mendapat adik perempuan: yang mulus dan mungil.

Pada suatu hari Lurah Sukasari dan isterinya berkunjung ke rumah nyi Patimah. Lurah berkata bahwa ia diminta menyampaikan nama dua calon murid sekolah klas dua (sekolah dasar) kepada atasannya. Kepada nyi Patimah ia minta agar Salim diperbolehkan bersekolah. Ibu maupun anak tidak berkeberatan, malah permintaan lurah diterima mereka dengan suka cita.

Sejak itu Salim pergi ke sekolah di kota bersama anak lurah. Meskipun tiap hari harus menempuh jarak kira-kira lima kilometer, namun ia tak pernah membolos. Berkat kerajinan dan ketekunannya belajar, Salim selalu mendapat nilai yang baik.

Sekali waktu ia pulang sudah larut petang. Atas pertanyaan ibunya yang merasa waswas, Salim menjelaskan bahwa ia disuruh memungut anak panah bapak Naib (penghulu). Malah ia diminta supaya menjadi pemungut seterusnya. Upahnya sebesar sepicis (sepuluh sen) ditabungnya sebagian. Dengan demikian, ia bisa membantu kebutuhan ibunya sehari-hari. Sesudah isinya dirasa cukup banyak, celengan itu dipecahkannya. Tabungannya sebanyak tujuh perak enam puluh sen dibawanya ke pasar. Salim membeli bahan baju baginya sendiri dan bagi adiknya, Salamah. Selain itu dibelinya pula aneka kertas kembang, mainan-mainan, kembang-kembang kertas, pisau dan gunting. Ibunya heran melihat belanjaan anaknya yang begitu banyak. Salim menerangkan bahwa ia bermaksud membuat mainan untuk dijual ke pasar.

8