Kaca:Wawacan Pareumeun Obor I.pdf/14

Ieu kaca geus divalidasi

Waktu itu Kampung Utan masih sunyi. Salim yang tak tahu jalan jadi kebingungan, sedangkan hari sudah petang. Kepada pedagang rebusan ia bertanya ke mana terusnya jalan yang sedang dilaluinya. Yang ditanya singkat saja menjawab, “Ke Kemayoran”, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Salim meneruskan perjalanan tanpa mengetahui arah yang tentu. Jalan makin lama makin sepi; yang dilaluinya hanya kebun-kebun sawo, rambutan, duku atau nangka. Tidak ada kampung yang dilaluinya.

Dalam pada itu menjelang senja turunlah hujan yang kian lama kian deras. Barang dagangannya basah kuyup sehingga menjadi hancur. Salim berjalan terhuyung-huyung, sebab tenaganya hampir habis. Ia tersentak kaget karena yang disangkanya kampung ternyata pekuburan Cina (sentiong). Ia berjongkok lesu di tempat yang becek sambil menangis tersedu-sedu karena amat sedih. Giginya gemeletuk, badannya menggigil kedinginan. Kepala pening, lagipula letih luar biasa. Malumlah ia telah berjalan sehari penuh. Yang nampak di sekitarnya hanyalah pepohonan tinggi dan timbunan-timbunan tanah kuburan. Dengan sisa tenaganya ia bertatih dengan pertolongan sepotong bambu masuk ke dalam sebuah gubuk tak jauh dari sentiong. Ia menelungkup ke atas bale-bale bambu dalam keadaan demam. Rasa haus yang sangat terpaksa ditahannya saja. Sulit sekali ia tidur, tapi akhirnya ia terlena juga. Ketika terbangun keesokan harinya, Salim ditemukan oleh si empunya kebun. Orang itu heran menjumpai Salim yang demam tinggi sampai mengigau. Pa tani itu lekas melaporkan kejadian itu kepada “wijkmeester” (lurah) Sawahbesar. Salim cepat diangkut ke rumah sakit yang terdekat di Glodok.

Dalam pada itu hilangnya Salim sangat merisaukan Tarlan dan paman-bibinya. Ia berusaha menemukan sahabatnya, akan tetapi sia-sia saja. Kebetulan paman Tarlan membaca sebuah berita dalam koran, bahwa ada laki-laki tak dikenal hancur terlindas setum. Dari itu ditariklah kesimpulan, bahwa Salim sudah mati. Maka pakaian dan barang-barang milik Salim dikumpulkan, kemudian dikirimkan dengan paket kepada ibunya di

11